SA'AD BIN ABI WAQQAS
Sa'ad bin Abi Waqqash adalah seorang pemuda Mekkah dan termasuk dalam 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga. Ia bernama lengkap Sa'ad bin Abi Waqqash bin Ubhaib bin 'Abdi Manaf.
Ia dilahirkan di Kota Mekkah pada tahun 595 M. Sa'ad merupakan keturunan dari Bani Zuhrah tepatnya suku Quraisy dan orang tuanya sangat dihormati oleh kaumnya tersebut.
Melalui garis silisilah keturunan Sa'ad bin Abi Waqqash, diketahui bahwa nasabnya (keturunannya) bertemu dengan Rasulullah pada 'Abdul Manaf. Ia juga merupakan paman Rasulullah SAW dari pihak ibu, Aminah binti Wahhab.
Setelah masuk Islam, Sa'ad menjadi salah satu sahabat nabi yang tidak gentar dalam membela agama Allah. Tidak pernah ragu sedikit pun dengan kebenaran yang diterimanya, sekalipun ibunya sendiri yang menentangnya.
Dikumpulkan dari berbagai sumber, Hamnah, ibu Sa'ad, sangat marah kala mengetahui putranya memeluk Islam. Bahkan, Hamnah mengancam Sa'ad untuk mogok makan selama beberapa hari jika Sa'ad tidak melepas agamanya tersebut.
Hamnah terus meminta Sa'ad untuk melepas Islam dan memintanya kembali memeluk ajaran nenek moyang mereka.
Hal itu tidak membuat Sa'ad bin Abi Waqqash gentar. Ia tetap memilih beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sekaligus berbakti pada kedua orang tuanya. Melihat keteguhan Sa'ad tersebut, akhirnya sang ibu pun luluh kemudian mengizinkannya untuk memeluk agama Islam.
Semasa perang berlangsung, Sa'ad bin Abi Waqqash tidak pernah mengeluh terhadap situasi yang tengah dihadapinya. Rasa bertanggung jawab Sa'ad dalam membela agama Islam pun terlihat pada Perang Qadisiyah, salah satu peperangan terbesar umat Islam.
Saat itu, Sa'ad dipercaya oleh Umar bin Khattab untuk memimpin pasukan muslim dalam penaklukan Perang Qadisiyah di Persia. Namun, diketahui Sa'ad dalam kondisi sakit hingga hampir seluruh tubunya dipenuhi bisul-bisul yang menyakitkan.
Rasa sakit yang dideranya tidak cukup kuat untuk mengalahkan ambisinya dalam membela agama Islam. Meskipun banyak menelan korban jiwa dalam perang tersebut, namun pasukan yang dipimpin Sa'ad tersebut berhasil meraih kemenangan.
Tentu saja hal ini membuat Sa'ad bin Abi Waqqash menjadi salah satu sahabat yang dicintai Rasul. Bukti besar kecintaan Rasulullah kepada Sa'ad bin Abi Waqqash adalah sebagai berikut.
Sa'ad dikenal sebagai orang yang ahli memanah dan orang yang selalu dikabulkan doanya. Hal tersebut dapat terjadi karena doa dari Rasulullah SAW kepada Sa'ad.
Dikisahkan dalam sebuah buku yang ditulis oleh Ariany Syurfah, Salah seorang sahabat perempuan Rasul, Ummu Aiman, tengah memberi minuman kepada para pasukan yang terluka saat perang.
Secara tiba-tiba, salah seorang kafir memanah Ummu Aiman hingga ia terjatuh dan auratnya terbuka. Saat melihat peristiwa tersebut, Rasulullah SAW kemudian mengambil anak panah dan berkata pada Sa'ad:
"Wahai Sa'ad, lemparlah anak panah ini! Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu."
Rasulullah menyebut ayah dan ibunya saat meminta sesuatu kepada Sa'ad, hal yang tidak pernah Rasul lakukan sebelumnya pada orang lain.
Akhirnya anak panah yang dilemparkan Sa'ad tepat sasaran dan Rasulullah pun tersenyum melihatnya.
Kisah tentang Sa'ad bin Abi Waqqash dan doanya yang selalu terkabul sudah terdengar di berbagai penjuru. Dikutip dari buku Kisah-kisah Indah Kelembutan Allah karya Sayyid Uthwah, tidak sedikit orang yang langsung merasa takut dengan doa Sa'ad.
Tokoh Tabi'in, Said bin Al-Musayyib bercerita saat ia tengah duduk bersama Sa'ad bin Abi Waqqash, datanglah seorang laki-laki bernama Al-Harits bin Barsha dari pasar. Ia berkata:
"Harta ini adalah harta kami, kami berikan kepada siapa pun yang kami kehendaki."
Mendengar hal itu, Sa'ad pun berkata sambil menengadahkan tangannya, "Apa aku harus berdoa?"
Marwan seketika loncat lalu merangkul Sa'ad dan berkata:
"Demi Allah, janganlah engkau berdoa. Harta itu adalah harta Allah, bukan harta kami."
Kisah tersebut menjadi bukti kekuatan doa Sa'ad yang selalu dijabah oleh Allah SWT.
Nah, detikers, melihat kisah Sa'ad bin Abi Waqqash di atas, apa kamu makin semangat untuk menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya agar doa-doamu selalu dijabah seperti Sa'ad?
Posting Komentar untuk "SA'AD BIN ABI WAQQAS"