9 JENDRAL TERHEBAT DALAM SEJARAH ISLAM
ISLAM mempunyai jendral-jendral perang hebat pada zamannya masing-masing. Hampir dari sekian banyak jendral yang dimiliki oleh umat Muslim, inilah 9 jendral perang terhebat dalam sejarah Islam.
Dunia mengenalnya sebagai salah satu tokoh pemimpin terbesar. Dialah juga merupakan salah satu tokoh terbesar dalam Perang Salib. Namanya dikenal luas takkala ia dapat menaklukkan kerajaan Jerusalem yang ketika itu dipimpin oleh Guy The Lusignan Raja Jerusalem. Pasukan Shalahuddin dikenal sebagai pasukan yang pemberani dibawah pimpinannya. Bernama lengkap Salahuddin Al-Ayubi yang dikenal didunia barat sebagai Saladin terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137M. Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota dinasti Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nur Ad-Din atau Nuruddin Zangi.
Abdullah bin Aamir (bahasa Arab:عبدالله بن عامر ) adalah gubernur Busrha (647–656) dan merupakan jenderal militer yang sangat sukes pada masa pemerintahan Khalifah Rasyidin Utsman bin Affan. Dia dikenal atas kehebatannya dalam administrasi dan militer.
3. AMR BIN ASH
Namanya adalah Amr bin Ash bin Wail bin Hisyam bin Said bin Sahm al-Qurasyi as-Sahmi. Di antara jasa besarnya adalah ketika Umar bin Khattab mengamanatinya untuk menaklukkan Mesir, dan dia berhasil menunaikan amanat tersebut. Amr merupakan salah seorang pahlawan bangsa Arab yang sangat terkenal, sekaligus seorang politisi yang cemerlang. Terkenal dengan kecerdasan dan kepintarannya mengatur siasat.
Thariq bin Ziyad (670 - 720) (Bahasa Arab: طارق بن زياد), dikenal dalam sejarah Spanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto(Taric yang memiliki satu mata), adalah seorang jendral dari dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah Al-Andalus (Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya) pada tahun 711 M.
Adalah sahabat Muhammad. Dia merupakan salah satu komandan tersukes dalam pasukan Rasyidin, bertugas di bawah Khalifah Rasyidin Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Dia merupakan salah satu komandan lapangan utama selama penaklukan Muslim di Suriah, bertugas sejak tahun 634 hingga kematiannya pada tahun 639 akibat wabah.
Khalid ibn al-Walid, atau sering disingkat Khalid bin Walid, adalah seorang panglima perang pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin yang termahsyur dan ditakuti di medan perang serta dijuluki sebagai Saifullah Al-Maslul (pedang Allah yang terhunus). Dia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang kariernya, terkenal sebagai panglima tertinggi untuk Nabi Muhammad dan penerus-penerusnya. Dibawah kepemimpinan militernya lah Arabia untuk pertama kalinya dalam sejarah membentuk entitas politik yang bersatu, Kekhalifahan.
Mengkomandani pasukan muslim yang baru, dia tak terkalahkan lebih dari seratus pertempuran termasuk melawan Kekaisaran Byzantium, Kekaisaran Sassanid, dan sekutu-sekutu mereka termasuk juga suku-suku Arab di luar kekuasaan Khalifah. Pencapaian strategis dia ialah penaklukan Arab, Persia Mesopotamia dan Suriah Romawi hanya dalam waktu empat tahun pada tahun 632 ke 636. Kemenangan-kemenangan yang terkenal darinya ialah kemenangan telak pada Pertempuran Yamama, Pertempuran Ullais dan Pertempuran Firaz, dan kesuksesan taktis pada Pertempuran Walaja dan Pertempuran Yarmuk.
Muhammad al-Fatih adalah salah seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah. Al-Fatih adalah gelar yang senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang mengakhiri atau menaklukkan Kerajaan Romawi Timur yang telah berkuasa selama 11 abad.
Sultan Muhammad al-Fatih memerintah selama 30 tahun. Selain menaklukkan Binzantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan wilayah-wilayah Eropa, dan termasuk jasanya yang paling penting adalah berhasil mengadaptasi menajemen Kerajaan Bizantium yang telah matang ke dalam Kerajaan Utsmani.
Kepahlawanan Sa'ad bin Abi Waqqas tertulis dengan tinta emas saat memimpin pasukan Islam melawan melawan tentara Persia di Qadissyah. Peperangan ini merupakan salah satu peperangan terbesar umat Islam.
Bersama tiga ribu pasukannya, ia berangkat menuju Qadasiyyah. Di antara mereka terdapat sembilan veteran perang Badar, lebih dari 300 mereka yang ikut serta dalam ikrar Riffwan di Hudaibiyyah, dan 300 di antaranya mereka yang ikut serta dalam memerdekakan Makkah bersama Rasulullah. Lalu ada 700 orang putra para sahabat, dan ribuan wanita yang ikut serta sebagai perawat dan tenaga bantuan.
Pasukan ini berkemah di Qadisiyyah di dekat Hira. Untuk melawan pasukan Muslim, pasukan Persia yang siap tepur berjumlah 12O ribu orang dibawah panglima perang kenamaan mereka, Rustum.
Abu Ubaidah bin al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang termasuk paling awal untuk memeluk agama Islam. Ia ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian, Ia hijrah ke Madinah. Ia mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Ia merupakan salah satu calon Khalifah bersama dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, Dia ditunjuk untuk menjadi panglima perang memimpin pasukan Muslim untuk berperang melawan Kekaisaran Romawi. Ia meninggal disebabkan oleh wabah penyakit.
Demikian lah 9 Jendral terhebat sepanjang sejarah Islam
Semoga bisa menjadi teladan dan bermamfaat bagi kita semua